Di sela-sela waktu sangat luangku, mau nyoret-nyoret sedikit di
sini . Aku sangat terkesan dengan quote dari Bunda Teresa, yaitu :
Ini beberapa point mengenai cara-cara mencapai kerendahan hati, cekidot :
" Mengenal diri sendiri membuat kita berlutut dengan rendah hati "
Ini beberapa point mengenai cara-cara mencapai kerendahan hati, cekidot :
1. Berbicaralah Sedikit Mungkin Tentang Diri Sendiri.
Hari gini, siapa sih yang mau bicara dikit tentang dirinya??? sekarang
hampir semua orang pada kena sindrom narsisme. Masa?? Lihat saja di
jejaring sosial, seberapa sering mereka meng-update status yang bikin
kesan "pamer". Contohnya?? posisi kerjaan, update tempat makan, liburan,
barang-barang yang baru mereka beli..Moso sih? ya elahh, coba penting
gak sih, foto di depan tivi, laptop, mobil, motor, gadget baru dll.
Gunanya buat apa? oohh pamer??supaya pada dibilang,,"oiya, dia sudah
mampu beli ini itu, orang kaya gitu lohhhh". Heloww..emang prasangka
orang kamu beli sendiri??, belum tentu juga kan. Hihii,,Maksudnya?? ya
paling juga masih kreditan, atau morotin pacar, atau penikmat harta
orang tua atau mertua atau...
Ya, tidak munafik sih, dulu aku juga pernah narsis stadium 0,5 hehe.
cuma masih dalam batas kewajaran lah. Tapi gak sampai beli sepatu baru
aja update di facebook, twitter atau mana itu jejaring yang lagi
ngetrend sekarang, path atau apalah itu. Lucu juga sih,,,,hihihi, kalo
aku lebih baik dengerin radio RRI sambil dangdutan..hihih, norak ya.
Intinya sih, semakin kita tinggi semakin merunduk. Ilmu padi gitu. Gak
terlalu yang wahhh,,,heboohhh. Orang pinter, kaya dan sukses bisanya
malah biasa-biasa aja. Rendah hati gitu, gak banyak polah tingkah bak
selebritis atau pejabat papan cucian eh papan atas..hihi.
Ya moga aja aku gak jadi orang yang suka pamer walaupun emang gak ada
juga yang dipamerin. Hihi, kasian amat ya aye, nasibbb. Pamer juga bikin
kecemburuan sosial sih. Ooo??? iya, coba aja kamu berpenampilan atau
ngomong kayak orang high class di lingkungan yang masih lemah
ekonominya, apa gak pada ngiri orang-orang di sekelilingmu.Hehehehe
Note : Tong kosong nyaring bunyinya.
2. Uruslah Persoalan-persoalan Pribadi
Hayo, yang biasanya suka nggosip ke tetangga, dihilangkan tu
kebiasaanyya. Hehe. Wah, mana bisa, itu kesenangan tersendiri kalo udah
nimbrung bareng teman-teman atau emak-emak atau embah-embah di
lingkungan rumah, malah ketagihan apalagi nggosip. Bisa sih dihilangkan, tapi nggosipnya pindah ya. Lho, kemana? Pindah di group BB, Whatsapp atau FB, bla bla.. SAMA AJA KALI.
Itulah zaman sekarang, komunikasi yang kurang berbobot antar teman,
saudara atau rekan kerja. Bukan yang membangun seperti diskusi pekerjaan
atau berita bermanfaat malah merosot gosip IJAL alias Indak JALeh
bahasa indonesianya Tidak Jelas.
Orang paling suka membicarakan yang tidak ada
kegunaannya/untungnya/manfaatnya. Kayaknya, kalo ngomongin orang itu kok
senengnya nomer SATU ya. Orang susah, orang menderita kok pada
KEPLOK-KEPLOK alias tepuk tangan rame-rame. Lho kok gitu? ya paling
jarang kalo mendengar berita sedih atau duka dari teman/rekan
kerja/keluarga pada peduli. Paling cuma sekedar tanya karena ingin tahu
aja, trus malah menggosip ke orang lain.
OMG, kalau tidak bisa meringankan beban atau masalah orang lain lebih
baik kita diam aja lah, gak usah sok simpati tapi cuma bergosip kesana
kemari. Berapa kalori itu yang hilang??? Intinya, urusi saja pribadi
kita masing-masing, jangan terlalu sibuk ingin tau perkara orang lain.
Note : Biarlah keburukan orang lain berhenti pada mulut kita karena
belum tentu yang kita dengar itu adalah kebenaran sesungguhnya.
3. Hindari Rasa Ingin Tahu
Kalau dulu zaman sekolah, guru bertanya, "Siapa yang kurang jelas tunjuk
tangan!". Pasti cuma beberapa anak yang tunjuk tangan. Sebagian besar
mempunyai rasa ingin tahu yang kecil atau karena ingin cepat keluar main
ya, hehe.
Sebenarnya kita harus mempunya rasa ingin tahu yang besar, apalagi dalam
hal positif, misalnya ilmu pengetahuan. Hal itu berguna sampai kita tua
sekalipun. Yang seharusnya kita hindari adalah rasa ingin tahu dalam
artian negatif, ya misalnya ingin tau aja masalah pribadi seseorang,
urusan keluarga orang, bla bla bla. STOP lah.
4. Janganlah Mencampuri Urusan Orang Lain.
Hampir sama sih dengan point ke-2. Intinya, lebih baik memperbaiki
kualitas diri sendiri daripada ikut campur atas kehidupan orang lain.
Simpati boleh atas masalah orang lain, tapi jangan terlalu mencampuri,
seolah-olah kamu adalah penasihat hidupnya. Hehehehe.
5. Terimalah Pertentangan dengan Kegembiraan.
Ihh, orang gak normal kali yang mau menerima pertentangan dengan
bahagia. Hehhehe...Nah, memang sih sebagai manusia biasa kita masih
sulit untuk berlapang dada atau ikhlas. Kayaknya kalo ada yang
ngolok-ngolok atau ngajak berantem bawaanya mau nonjok ya atau bikin
status "sok terintimidasi di jejaring sosial"?? Pasti. Paling tidak
ngumpat-ngumpat sampai isi kebun binatang pun pada keluar. Wah,,,rugi
dong, kalo binatangnya kabur???hahhaha...Next,
Ya intinya sih, semua masalah itu bisa diselesaikan dengan jalan
kedamaian, kekeluargaan. Kayak dulu kita sekolah, belajar PMP eh
PPKn,,hihi Azaz Musyawarah Mufakat...inget???Gitu dehh,,semuanya bisa
kok diselesaikan dengan musyawarah, gak harus tu sambil bawa golok atau
melotot-melotot sambil nggebrak meja kayak si ARYA WIGUNA, sambil
nyanyi, DE...MIIIII...TUUUU.....HAAAAAANNNN 2x.....hahahaha. Heloow,
kita harus dewasa menyikapi semua masalah. Dengan kepala dingin masalah
bisa diselesaikan dengan damai, tanpa ada pertikaian. Hidup
Indonesiaaa....Merdeka,,,,!!! -minum dulu, capek ngoceh terus,,hihi,
glek glek glek-
6. Jangan Memusatkan Perhatian kepada Kesalahan Orang Lain.
Wah..wah..wah...enggak setuju nih saya. Hahaha, pasti kamu kamu pada
bilang gicuuu. Orang yang salah ya pantasnya disalahkan, enak aja gua
mau disalahkan. Cari lawan nih...
Hehehe...hidup cuma sekali ya, kalo bisa berkali kali bisa sih gitu.
Maksudnya? Contohnya : Ani dan Budi adalah pasangan kekasih. Mereka
berjanji bertemu di toko buku jam 15.00. Tapi Si Budi Telat, dia datang
jam 15. 45. Si Ani ngamuk-ngamuk, trus pulang sambil naik motor dengan
emosi. Dramatisnya, Si Ani kecelakaan dan meninggal. Hadoohhh, kok
dramatis banget sihhh??? Yah, namanya juga umpamanya Non...Ngasih
perumpamaan ya yang dahsyat menyayat-nyayat gituu.
Dari cerita itu bisa kita pelajari bahwa, Ani merasa paling benar,
paling on-time , disiplin. Dia gak nanya dulu sama si budi kenapa dia
telat. Akibatnya, dia hilang control emotion dan dead.
Kadang kita seperti itu, terlalu memusatkan pada kesalahan orang lain
dan tidak fokus pada tujuan kita. Tujuannya apa? mereka bertujuan untuk
ke toko buku, dan bersenang-senang. Tapi malah duka lara yang dialami.
Coba salah satu mengalah dan mempunyai sikap lapang dada dan keikhlasan
menerima pertentangan dengan kebahagiaan (point 5) pasti tidak akan
demikian. Hehehe
Okelah, kayaknya gak usah panjang lebar, udah cukup mengerti lah.
Intinya, pengendalian diri dan pemahaman terhadap orang lain pasti happy
ending.
7. Terimalah Hinaan dan Caci Maki.
Apalagi ini??? orang nyaci maki kok kita terima, kalo perlu caci maki
lebih banyak tu orang biar mampus...Gitu yaaa?? pasti begitu reaksi
kita kalo dihadapkan pada point ini. hehhehee
Apa sih gunanya membalas orang yang membenci kita, nyaci kita, ngehina
kita,,OMG,,nambah dosa kalik. Trus, emang gue harus bilang WOW
gituuhhh...emang elo yang ngasih makan gue, yang bayarin pulsa gue, yang
nyekolahin gue, yang ..yang..yang....end (ngomongnya gaya Fitri
Tropika)
Kita yang mengendalikan hidup kita sendiri, pikiran dan perasaan.
Senang, sedih, marah, kecewa itu semua kita yang mengendalikan. Jangan
sampai perilaku kita dipengaruhi oleh orang lain. Apa bedanya kita
dengan orang Malays** yang mengatai Indones** Anj***, trus kita ganti
membalas dengan hujatan serupa. Sama saja kan? Hinaan dan cacian gak
harus kita lawan dengan hal serupa. Justru itu menandakan kita kalah.
8. Terimalah Celaan, Dilupakan dan Dipandang Rendah.
Jangan sedih ya membaca point 8 ini. Kalau aku mengalaminya juga bakalan
sedih, siapa juga mau dicela, dilupakan dan dipandang rendah. Semua
orang pasti ingin dihargai, dibutuhkan dan dipuji. Namun dengan menerima
celaan, dilupakan dan dipandang rendah justru kita adalah "pelayan"
sesungguhnya. Bukan orang yang maunya dilayani, dihormati, dijunjung
tinggi. Emas dan berlian tetap akan menjadi emas dan berlian walau jatuh
di lumpur. Kita harus bisa menjadi emas dan berlian itu.
9. Mengalah terhadap Kehendak Orang Lain
Untuk mengalah terhadap kehendak orang lain pastilah susah, apalagi jika
dalam sejarahnya kita adalah orang yang pintar, berpengaruh, kaya,
cantik, tampan, oke, terkenal, bla bala bla. Pastinya, kita mau
orang mengikuti semua kehendak kita, nurut, manut...yaiya lah, BOS gitu
loh. Asal bukan BOSok alias busuk, ha ha ha.
Yang namanyaa ingin bersikap rendah hati ya harus bisa mengalah dengan
kehendak orang lain, apalagi jika kehendak orang itu sangat bermanfaat
bagi kelangsungan hidup orang banyak. Trus, kalo gak bermaanfaat masa
kita harus ngalah juga???mau dibawa kemana perusahaan ini atau negara
ini kalo kehendak segelintir orang yang "pintar-pintar" kita ikuti.
Yaaa,,, itu sih lain lagi ya kalo menyangkut politik. Ampun dah,,hehe.
Ya kalo kehendak mereka kamu nilai tidak baik ya asal kamu gak
ikut-ikutan aja. Toh, yang berbuat atau mengambil tindakan atau
keputusan tidak baik udah ada hukumannya. Tu liat aje no si Angelina
Jolie eh Sondakhh...Nazarudin, dll...
Note : Mundur bukan berarti gak berani bertempur. Untuk melompat tinggi
kita harus mundur beberapa langkah supaya mencapai puncak. Begitu juga,
mengalah bukan berarti kalah sobb...Heheheh
10. Terimalah Celaan Walaupun Anda Tidak Layak Menerimanya.
Lagi-lagi dicela... siapa yang mau sih. Ya udah, terima aja celaan, toh
kita semua emas dan berlian. walau diceburin ke lumpur juga tetap emas
walau dibuang ke kali juga orang nyari kita. Lihat tu, orang-orang di
tempat tambang rakyat, ngayak-ayak tanah cuma nyari emas. Kita ini emas
soobbb, biar aja dicela. Toh juga mereka bakalan pakai kita buat
dijadikan perhiasan. Ya Gakk...Setuju??
11. Bersikap Sopan dan Peka, Sekalipun Seseorang Memancing Amarah Anda.
Ha ha ha ha...sapa yang suka mancing amarah? mendingan mancing ikan
ya...Hemmm, banyak sih kalo dilihat di situs-situs internet, baik
artikel maupun video yang intinya cuma mau mengadu domba Negara
Indonesia ini, baik isu agama, ras, politik, dll.
Sebagai orang yang berpendidikan sebaiknya kita mampu untuk mengambil
sikap dan tindakan yang arif dan bijaksana terhadap hal-hal yang
terkadang dapat memancing kemarahan kita. Tidak ada gunanya juga kadang
kita menanggapi hal-hal demikian. Justru memperburuk suasana. Intinya ya
damai itu indah lah...hehehe.
12. Janganlah Mencoba Agar Dikagumi dan Dicintai.
Hayo, siapa yang suka dikagumi?dicintai? ngakuuu..????Pasti suka yaa,
Nah, tidak jarang orang-orang tidak menjadi diri sendiri dalam kehidupan
ini. Topeng, ya penuh topeng. Pura-pura baik, pura-pura kaya, pura-pura
pintar, pura-pura gaul dll. Semua demi apa??? ya demi dikagumi dan
dicintai. Kok? ya iyalah, siapa sih yang gak suka dengan orang kaya,
pintar, cantik atau tampan.
Tidak perlu pura-pura untuk dikagumi dan dicintai orang, jadilah diri
sendiri. Kalau emang anak kampung ya ngaku aja dari kampung, kalau emang
dodol ya ngaku aja emang otaknya gak sepintar Albert Einstein, kalo
emang wajahnya tidak seberuntung Asmirandah , tidak usah menghabiskan
uang orang tua atau pacar atau suami buat nyalon gak penting, kalo emang
dari keluarga biasa-biasa aja gak usah gaya-gaya bak selebritis papan
tulis.
Kita dikagumi dan dicintai karena perilaku kita, yapp Inner beauty is better.
13. Bersikap Mengalah dalam Perbedaan Pendapat, walaupun anda yang Benar.
Hampir sama dengan point ke 9 ya sobb..
14. Pilihlah Selalu yang Tersulit.
Mana ada orang mau melakukan yang sulit-sulit. Pasti maunya yang
gampang-gampang, yang enak-enak. Mau ujian, minta sama guru atau dosen "
Bu, soalnya yang mudah ya". Hehehe..
Kita harus keluar dari zona nyaman, buat apa jadi orang penting di
antara orang yang sudah tidak membuat kita untuk belajar lebih tinggi.
Pilihlah yang tersulit, lebih baik jadi orang bodoh di antara
orang-orang pintar daripada jadi bintang di antara orang-orang bodoh.
(Maap ya, kalau memakai kata "bodoh". ekstrim gitu ya, ganti deh, bodoh
means orang yang tidak beruntung,,,:) )
Note : Ketika biasa melakukan hal yang sulit atau dihadapkan pada hal sulit, akan lebih mudah menyelesaikan hal yang mudah..:)
Oke, sekian ya celotehannya.. Bhayy now.
Alangkah Senangnya Saya Apabila Anda Mau Meluangkan Waktu Anda Untuk Berkomentar di Postingan Kami Ini, Karena Akan MemperERAT tali persahabatan Para Blogger..
Berkomentar Yang Baik.. Jangan SPAM Lo ya.. Makasi...
EmoticonEmoticon