Badai Matahari dan Keajaiban Ucapan Istighfar

Di permulaan tahun 2012 ini, tepatnya Januari 2012, dunia telah disusuhkan suatu berita yang mendebarkan dan menimbilkan banyak pertanyaan dunia, yakni Badai Matahari. Badai ini menurut beberapa situs di internet menimbulkan kekacauan pada bidang telekomunikasi dan berakibat radiasi yang berbahaya bagi manusia yang melakukan penerbangan, termasuk di luar angkasa, demikian pendapat dari Space Weather Prediction Center (SWPC) dan menyatakan bahwa cuaca akan terus meningkat di bumi sejak Selasa hingga Rabu (25/1).

Banyak manusia yang terkejut mendengar berita ini. Mereka banyak menghubungkannya dengan Kiamat 2012. Suku Maya yang diklaim telah menelorkan ramalan Kiamat 2012 ternyata menimbulkan keyakinan yang diduga dapat menimbulkan Syirik atau Dosa Sangat Besar yang notabene tidak diampuni jika pelakunya mati tidak bertawbat nashuha (tawbat bersungguh-sungguh). Sebagian besar masyarakat dunia nampaknya telah terpengaruh ramalan Suku yang misterius tersebut.

SIKAP KITA SEBAGAI MUSLIM DALAM MENGHADAPI BADAI MATAHARI

Matahari adalah pusat atau sumber cahaya di dalam tata surya yang kita nikmati ini. Matahari dan bumi telah bersahabat jutaan tahun lalu. Banyak manfaat yang diambil dari persahabatan keduanya. Namun seiring waktu berjalan nampaknya matahari sudah mulai jengah dengan perilaku kebanyakan manusia dan jin yang selalu membuat kerusakan di muka bumi, di antaranya melakukan Dosa Paling Besar, Dosa Besar dan Dosa Kecil setiap saat, bahan setiap hari. Paginya melakukan Dosa Kecil, malamnya melakukan Dosa Besar. Atau malamnya melakukan Dosa Besar, paginya melakukan Dosa Paling Besar.

Lantas, apakah Alloh SWT sebagai Pemilik Alam Semesta ini akan senang dengan perilaku tersebut di atas? Tentu tidak! Alloh tidak akan tinggal diam. Bacalah surat Al-Dzalzalah, maka kita akan sadar bahwa semua manusia dan jin akn melihat hasil perbuatan selama mereka hidup di dunia ini. Sekecil apapun perbuatan, baik perbuatan itu amal sholih, maupun perbuatan jahat, maka akan mereka akan medapat balasannya dengan adil. Contohnya; kita melakukan buang sampah non organik (plastik, dll) sembarangan, maka ia sendiri akan mendapat akibatnya, langsung maupun tidak langsung.

Sikap positif yang harus dimiliki seorang Muslim dalam menghadapi Badai Matahari adalah dengan Kembali kepada Alloh secara total, yakni dengan melakukan Ketaatan (Tho’at ilalLooH) dengan sifat Syukur, Sabar dan Ikhlash. Ketiga sifat itu harus melekat dalam diri setiap Muslim.

Sikap dan sifat Syukur yakni menyatakan dalam hati, fikiran, lisan dan perbuatan fisik dan perbuatan lainnya bahwa Alloh-lah yang memberikan ia segalanya yang ia nikati dan keluarganya nikmati. Segala apapun yang telah ia dan keluarganya nikmati adalah milik Alloh dan Alloh berhak mengambilnya kapan saja Alloh mau. Kata Syukur berarti berterima kasih dan mengakui secara sadar bahwa semuanya adalah karunia Alloh dan semua makhluk harus berterima kasih dengan cara menjalankan Ketaatan dan Ketaqwaan dengan mengikuti As-Sunnah. Kembalilah kepada As-Sunnah RosululloH S’AW. Tinggalkan ajaran lain yang tidak sesuai dengannya, baik yang bersifat reliji maupun yang bersifat duniawi. Syukur berarti juga mempergunakan semua nikmat kepada jalan yang diridloi-Nya dengan mengikuti As-Sunnah Nabi Muhammad S’AW. Contohnya: mempergunakan kendaraan untuk ibadah seperti menuntut ilmu, makan untuk ibadah, tidur untuk ibadah, dan seterusnya.

Sedangkan sikap dan sifat Sabar (Shobr) berarti dapat menahan sikap dan tindakan (amal) sehingga tetap dalam koridor keridloan-Nya. Apalagi dilakukan secara Istiqomah.n Contohnya: dampat menahan pandangan mata yang tidak baik, dapat menahan kemaluan agar tidak melakukan masturbasi atau onani, zina dan lain-lain.

Ikhlash dapat berarti melakukan suatu amal dengan mengikuti As-Sunnah Nabi secara rela hanya kepada Alloh dan untuk Alloh semata.Diharapkan dengan melakukan ketiga sifat dan sikap tersebut, maka semua bencana dan balasa serta kejahatan, termasuk adanya Badai Matahari, maka sedikitpun tidak akan menimpa kita dan keluarga serta apa-apa yang menyangkut diri kita di dunia ini. Insyaa Alloh kita akan selamat dan bahagia. Aamiin.